Gambar Sampul IPS · BAB 3 MEMAHAMI BERBAGAI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
IPS · BAB 3 MEMAHAMI BERBAGAI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
RatnaSukmawati

24/08/2021 13:36:34

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

83

Black 83

Cyan 83

Perubahan sosial dan budaya telah menjadi fakta sosial yang tidak bisa dipungkiri.

Artinya, suka atau tidak suka, perubahan sosial-budaya akan terjadi dalam

masyarakat. Ada masyarakat yang sangat terbuka terhadap perubahan, tetapi ada

masyarakat yang cenderung tertutup, bahkan menolak perubahan. Masyarakat

semacam ini memiliki cara sendiri-sendiri untuk menyiasati berbagai perubahan sosial

dan budaya.

Masyarakat Indonesia sangat plural. Karena itu, keterbukaan, baik karena interaksi

internal dengan berbagai suku, bangsa, budaya, dan etnis, maupun interaksi eksternal

dengan bangsa lain sangat intens terjadi. Globalisasi memang mempercepat seluruh

proses perubahan sosial-budaya tersebut. Tinggal sekarang, bagaimana masyarakat

menyikapi berbagai perubahan tersebut. Apakah kita akan menolak secara ekstrem

seluruh perubahan? Atau, kita menerima begitu saja seluruh perubahan yang datang.

Memahami apa itu perubahan sosial-budaya akan memampukan kita untuk bersikap

secara benar terhadap berbagai perubahan sosial-budaya yang terjadi.

PENDAHULUAN

Sumber:

http://dyahpuspita.files.wordpress.com200805image085.tif

Sumber:

http://www

.motorplus-online.com

Sumber:

http://www

.geocities.cominfosonderbendi.tif

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

84

Black 84

Cyan 84

Perubahan Sosial

Budaya

Sikap Masyarakat

terhadap

Perubahan Sosial-

Budaya

Perubahan Sosial-

Budaya dalam

Masyarakat

Memahami makna

perubahan sosial

Menjelaskan fak-tor-

faktor yang meme-

ngaruhi jalannya pro-

ses perubahan

Memahami berbagai

faktor yang meme-

ngaruhi diterima

atau ditolaknya

unsur baru

Menjelaskan kecen-

derungan masyara-

kat mempertahankan

kebudayaan

Menjelaskan kecen-

derungan masyara-

kat untuk berubah

¦¦

¦¦

¦

¦¦

¦¦

¦

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

Menguraikan bebe-

rapa faktor penye-

bab terjadinya per-

ubahan sosial

budaya

XX

XX

X

Memahami berbagai

bentuk perubahan

sosial budaya

XX

XX

X

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

85

Black 85

Cyan 85

Hidup manusia selalu mengalami perubahan.

Demikian pula masyarakat tempat di mana manu-

sia tinggal terus mengalami perubahan. Kebudaya-

an manusia pun mengalami perubahan. Begitulah

kita melihat bagaimana kebiasaan, adat-istiadat,

norma, hukum, dan lembaga-lembaga kemasyara-

katan selalu berubah. Perubahan di satu bidang

akan memengaruhi bidang-bidang lainnya. Meski-

pun tidak terjadi dalam kecepatan yang sama, per-

ubahan terus terjadi dan melanda setiap masyar-

akat, termasuk masyarakat yang paling terisolasi.

Coba sekarang kamu perhatikan hidupmu sen-

diri. Dari pengamatanmu, apa yang telah berubah

dalam hidupmu? Bagaimana keadaanmu dan kelu-

argamu sewaktu kamu masih duduk di tingkat se-

kolah dasar? Apakah perubahan itu terjadi secara

cepat dan tiba-tiba, atau terjadi secara perlahan

dan tidak kamu sadari? Bagaimana kamu sendiri

menyikapi perubahan-perubahan tersebut?

Nah, kita sekarang akan mempelajari perubah-

an sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat.

Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial? Ba-

gaimana bentuk-bentuk perubahan sosial yang

terjadi dalam masyarakat? Apa penyebab terjadi-

nya perubahan sosial budaya? Faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi jalannya proses per-

ubahan sosial budaya?

3.1.1 Pengertian Perubahan

Sosial

Dalam setiap perubahan, pasti ada unsur-

unsur yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan

sosial merupakan suatu proses dalam suatu sistem

sosial yang tampak dalam bentuk perbedaan-per-

bedaan yang dapat diukur dan terjadi dalam kurun

waktu tertentu. Misalnya, suami dalam keluarga

tradisional mempunyai peran yang sangat menen-

tukan. Jika suami tidak bekerja, kehidupan keluarga

akan berantakan. Tidak demikian halnya dalam ke-

luarga modern di mana banyak istri ikut berperan

sebagai pencari nafkah keluarga. Status suami tidak

selalu sebagai penentu dalam keluarga. Ia tidak

selalu mempunyai peran yang dominan. Jadi, bisa

dikatakan dalam kurun waktu tertentu telah terja-

di perubahan sosial. Perubahan sosial budaya da-

lam masyarakat banyak sekali bentuknya, antara

lain perubahan norma, nilai, pola perilaku, peralat-

an hidup, pandangan hidup, dan sebagainya.

Perubahan sosial dalam contoh di atas adalah

perubahan yang menyangkut struktur sosial dan

pola-pola hubungan sosial. Perubahan itu menca-

kup perubahan sistem status, hubungan-hubung-

an di dalam keluarga, sistem politik, kekuasaan,

dan penyebaran penduduk.

Pada bulan Mei 1998 para mahasiswa dan berbagai

elemen masyarakat melakukan demonstrasi besar-

besaran di berbagai kota di Indonesia. Di Jakarta

mahasiswa mendatangi gedung MPR/DPR dan se-

bagian melakukan aksi di atap gedung wakil rakyat

itu. Mereka menuntut diadakannya reformasi dan

pergantian pemerintahan. Hasilnya Soeharto yang

telah 32 tahun memimpin negeri ini melepaskan ja-

batan presiden.

Diskusikanlah dalam sebuah kelompok kecil!

1. Mengapa para mahasiswa melakukan demons-

trasi?

2. Apakah peristiwa itu dapat disebut sebagai revo-

lusi? Berikan alasan-alasan atas pendapat Anda

itu!

3. Perubahan dalam bidang apa saja yang terjadi

setelah peristiwa itu?

Sumber:

Indonesia in the Soeharto Years

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

86

Black 86

Cyan 86

Banyak ahli sosiologi maupun ahli antropologi

memberikan arti atau makna perubahan sosial

secara berbeda.

Robert Morrison MacIver

, misal-

nya, berpendapat bahwa

perubahan sosial adalah per-

ubahan dalam bidang hubungan sosial atau perubahan ter-

hadap keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut

(diku-

tip dari

http://www

.answ

ers. com/topic/robert-

morrison-maciver).

Hubungan sosial di sini dimaksudkan sebagai

relasi antarindividu dengan masyarakat maupun

antarkelompok sosial yang satu dengan kelompok

sosial lainnya dalam sebuah masyarakat. Misal-

nya, dua puluh tahun lalu masyarakat di desa A

adalah petani. Hubungan antaranggota masyara-

kat bersifat kekeluargaan. Semangat gotong royong

pun masih tinggi.

Desa A tersebut sekarang telah berubah menjadi

kawasan industri. Hubungan antaranggota masya-

rakat pun bersifat instrumental. Artinya, orang

berhubungan dengan orang lain sejauh orang lain

memberi dia keuntungan ekonomi. Di sini hubung-

an antarindividu dengan masyarakat maupun ke-

lompok sosial yang satu dengan kelompok sosial

yang lainnya mengalami perubahan. Tidak ada lagi

keseimbangan dan kesetaraan dalam hubungan

sosial, karena perbedaan status ekonomi, keduduk-

an sosial, dan sebagainya. Inilah yang dimaksud

dengan perubahan sosial menurut MacIver.

Sementara itu,

Selo Soemardjan

berpendapat

bahwa perubahan sosial adalah semua perubahan

yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakat-

an dalam suatu masyarakat,di mana perubahan

tersebut memengaruhi sistem sosialnya. Perubah-

an sosial yang dimaksud mencakup nilai-nilai dan

pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok

dalam masyarakat (

Lih

.

Perubahan Sosial Yogyakarta

,

Gadja Mada University Press, 1981).

Selo Soemardjan memahami perubahan sosial

terjadi dalam seluruh kehidupan manusia, baik

menyangkut nilai yang menjadi patokan hidup

maupun perilaku manusia itu sendiri. Coba

perhatikan

Gambar Pembuka

di halaman 85 buku

ini. Apa yang bisa kamu katakan mengenai gambar

itu? Gambar itu memotret satu bagian dari

perubahan sosial, yakni perubahan pada sarana

transportasi. Sekarang orang bepergian naik bis

kota atau sepeda motor. Beberapa dekade lalu or-

ang masih menggunakan dokar. Perubahan sosial

semacam ini sekaligus memengaruhi perubahan

nilai dan perilaku. Dapatkah kamu menyebut

perubahan perilaku apa saja yang dapat timbul

karena terjadinya perubahan sosial di bidang

transportasi ini?

Perubahan sosial dapat terjadi karena

proses imi-

tasi kebudayaan

. Generasi muda melakukan imitasi

terhadap apa saja yang ada dalam kebudayaan ge-

nerasi tua. Karena proses imitasi ini hanya dilaku-

kan dengan cara meniru bentuk-bentuk yang di-

anggap perlu, bentuk kebudayaan yang dihasilkan

hanya sedikit berbeda dari kebudayaan sebelum-

nya. Dalam hal ini, terjadi proses perubahan yang

berlangsung secara lambat namun pasti. Perubah-

an itu baru dapat diketahui setelah jangka waktu

yang cukup lama, dalam bentuk proses pe-warisan

kebudayaan yang tidak sempurna. Dalam peris-

tiwa itu ada unsur-unsur kebudayaan yang tidak

terwariskan. Unsur-unsur ini biasanya berisi hal-

hal yang dianggap tidak mempunyai nilai penting

bagi generasi pewarisnya.

Konsekuensi yang timbul akibat terjadinya

perubahan sosial tidak selalu sama. Ada perubah-

an sosial yang mempunyai dampak kecil dan ku-

rang berarti. Ada juga perubahan sosial yang mem-

punyai dampak besar. Contoh perubahan y ang

mempunyai dampak kecil ialah perubahan mode

pakaian dan mode rambut. Perubahan dalam bi-

dang mode tidak berpengaruh terhadap bidang po-

litik, hukum, dan sebagainya. Contoh perubahan

yang berdampak besar ialah Revolusi Industri. Re-

volusi Industri selain mengubah cara menghasil-

kan barang-barang industri juga mengubah sendi-

sendi kehidupan masyarakat. Revolusi Industri

memunculkan imperialisme modern.

Ada juga dampak perubahan sosial yang mun-

cul secara lambat dan bertahap, misalnya program

Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Perubahan

yang diharapkan dari program ini adalah masya-

rakat memiliki kesadaran untuk membentuk kelu-

arga kecil sejahtera. Perilaku yang diharapkan itu

baru terbentuk dalam waktu yang lama, karena

menyangkut nilai dan pola berpikir yang telah ter-

tanam dalam masyarakat, misalnya

“banyak anak

banyak rezeki

.” Nilai dan pola berpikir itu tertanam

kuat pada masa lampau dan didukung oleh tradisi.

3.1.2 Penyebab Perubahan

Sosial-Budaya

Penyebab perubahan sosial dan kebudayaan

dapat bersumber dari masyarakat itu sendiri. Ada

juga yang berasal dari luar . Penyebab perubahan

dari dalam kebudayaan itu sendiri disebut

faktor

intern

. Penyebab perubahan dari luar kebudayaan

itu sendiri disebut

faktor ekstern

.

A. Faktor intern

Ada beberapa faktor intern yang dapat menye-

babkan terjadinya perubahan sosial budaya. Fak-

tor-faktor itu antara lain faktor demografi, perten-

tangan antargolongan dalam masyarakat sendiri,

pemberontakan atau revolusi, dan penemuan baru.

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

87

Black 87

Cyan 87

a.a.

a.a.

a.

Faktor demografi

Faktor demografi

Faktor demografi

Faktor demografi

Faktor demografi

Bertambah atau berkur angnya penduduk su-

atu masyarakat secara langsung atau tidak lang-

sung akan memengaruhi pola kehidupan ma-

syarakat tersebut. Pertambahan jumlah penduduk

secara langsung memengaruhi aspek ekonomi, ke-

pemilikan tanah, dan sumber produksi. Misalnya,

seorang petani dari masyarakat yang menganut

prinsip kekerabatan bilateral, mempunyai sawah

dua hektar. Ia mempunyai empat orang anak. Jika

hanya sawah yang diwariskan, setiap anak hanya

akan mendapatkan tanah seluas setengah hektar.

Oleh karena itu, anak-anak tersebut harus memulai

cara bertani yang lebih intensif atau membuka usa-

ha lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Perubahan sosial disebabkan oleh pertambah-

an penduduk juga tampak dalam cara bercocok ta-

nam. Ketika belum banyak penduduk di wilayahnya,

berbagai suku di Indonesia mengenal sistem per-

tanian/perladangan berpindah. Mereka membu-

ka hutan untuk lahan pertanian. Setelah menjadi

kurang subur, lahan itu ditinggalkan. Cara demi-

kian ini tidak dapat dilakukan lagi ketika penduduk

daerah tersebut semakin banyak. Untuk itu, mulai

dikembangkan budaya pertanian menetap. Pen-

duduk mulai belajar pola bertani menetap, antara

lain dari para pendatang.

Berkurangnya jumlah penduduk dapat beraki-

bat langsung pada bidang kegiatan sosial budaya,

misalnya kegiatan gotong-royong, upacara adat,

dan sebagainya. Ada desa-desa di Jawa Barat yang

setiap tahun mengalami kekurangan penduduk ka-

rena warganya pergi ke kota setelah musim panen.

Urbanisasi musiman ini dapat mengganggu pola

gotong-royong, keamanan desa, dan sebagainya.

Bahkan, tidak jarang setelah warga itu kembali dari

kota, mereka membawa pula budaya kota yang

berbeda dengan budaya di desa. Di Sumatera Barat,

banyak rumah di desa ditinggalkan tanpa penghu-

ni karena warganya merantau ke kota. Karena itu,

tidak jarang terjadi kesulitan mencari tenaga kerja

untuk mengolah sawah.

b.b.

b.b.

b.

Pertentangan antargolongan dalam masyarakat

Pertentangan antargolongan dalam masyarakat

Pertentangan antargolongan dalam masyarakat

Pertentangan antargolongan dalam masyarakat

Pertentangan antargolongan dalam masyarakat

Dalam masyarakat b iasanya terdapat kelom-

pok-kelompok yang lebih kecil. Sering kali antar-

kelompok dalam masyarakat tersebut tidak terjadi

kesepakatan mengenai suatu hal. Generasi muda

yang dinamis biasanya cepat meniru unsur-unsur

baru dari luar. Akan tetapi, generasi tua tidak lang-

sung menerima unsur-unsur baru itu. Inilah yang

dikenal dengan

pertentangan antargenerasi.

Selain itu, dapat pula terjadi

pertentangan in-

tragenerasi.

Misalnya antara generasi tua yang

konservatif dan generasi tua yang progresif. Dalam

pertentangan semacam ini timbul berbagai per-

ubahan budaya. Perubahan budaya tersebut salah

satunya terjadi dalam bentuk interaksi sosial, yang

dulu sangat kental dengan kerja sama, tiba-tiba

berubah menjadi persaingan atau konflik. Dorongan

dari kelompok progresif untuk m

elakukan berbagai

perubahan budaya akan menjadi lebih besar jika

pertentangan itu dimenangkan oleh kelompok pro-

gresif. Sebaliknya, perubahan budaya tidak akan

terjadi jika kelompok progresif kalah atau kehidup-

an budaya tetap didominasi oleh kelompok konser-

vatif.

c.c.

c.c.

c.

RevolusiRevolusi

RevolusiRevolusi

Revolusi

Perubahan sosial-budaya dapat terjadi karena

suatu revolusi sosial. Menurut

Theda Skocpol

(di-

kutip dari Richard J. Gelles dan Ann Levine, 2004:

605),

revolusi sosial adalah perubahan sosial-budaya yang

terjadi secara besar-besaran dan menyeluruh dalam suatu

masyarakat

. Bidang-bidang yang biasanya meng-

alami perubahan sosial-budaya karena revolusi

sosial adalah bidang politik, struktur kelas sosial,

atau ideologi.

Misalnya, selama lebih dari tiga abad Indone-

sia dijajah oleh Belanda dan Jepang. Bangsa penja-

jah membedakan dan mengelompokkan masyara-

kat yang tinggal di Indonesia ke dalam golongan

Eropa, golongan Timur Jauh (pedagang dari Cina,

Arab, dan sebagainya), dan kelas pribumi. Golong-

an atau kelas sosial pertama dan kedua memiliki

hak-hak istimewa dalam masyarakat, misal nya

anak-anak mereka bersekolah di sekolah-sekolah

khusus, menguasai perdagangan internasional, me-

miliki lahan pertanian yang luas, dan sebagainya.

Sementara golongan pribumi adalah golongan pe-

tani miskin yang harus mengolah lahan pertanian

demi kepentingan perdagangan penjajah.

Kesadaran dan kebangkitan nasional Indone-

sia tahun 1908 dan tahun 1928 merupakan sebuah

revolusi sosial yang penting dalam sejarah kemer-

dekaan Indonesia. Sejak saat ini bangsa Ind onesia

bangkit melawan penjajah. Perjuangan yang pan-

jang dan menelan jutaan jiwa memuncak pada pe-

ristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, tanggal 17

Agustus 1945. Kemerdekaan RI membawa per-

ubahan sosial-budaya yang penting. Dalam alam

kemerdekaan, tidak ada lagi golongan Eropa,

golongan Timur Jauh, atau golongan pribumi. Se-

mua orang Indonesia memiliki kesamaan keduduk-

an, memiliki hak-hak dasar yang harus dihormati,

dan memiliki kewajiban-kewajiban yang harus

dilaksanakan sebagaimana diatur dalam UUD 1945

dan berbagai produk hukum lainnya.

Perubahan sosial-budaya karena revolusi so-

sial juga terjadi di dunia berkat revolusi industri.

Revolusi industri yang lahir di Inggris dengan dite-

mukannya mesin uap oleh James Watt memicu per-

ubahan sosial-budaya besar-besaran di berbagai

sektor kehidupan. Misalnya, mulai ditemukannya

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

88

Black 88

Cyan 88

dunia baru karena perkembangan kompas, alat na-

vigasi, dan penciptaan kapal laut. Penemuan me-

sin-mesin pabrik tekstil mengubah corak hidup

masyarakat dari bidang pertanian ke bidang

industri, dan sebagainya.

Demikian pula dengan revolusi Perancis tahun

1789 yang mampu mengubah struktur masyarakat

berkelas (bangsawan-tuan tanah-biarawan-rak-

yat jelata) menjadi masyarakat egaliter. Atau juga

revolusi Amerika di mana bangsa Amerika bangkit

menentang kekuasaan feodal Inggris dan memer-

dekakan diri tanggal 4 Juli 1776.

d.d.

d.d.

d.

Penemuan baru

Penemuan baru

Penemuan baru

Penemuan baru

Penemuan baru

Perubahan sosial budaya juga bisa dipicu ada-

nya

inovasi

. Inovasi adalah proses sosial budaya

yang menerima unsur-unsur kebudayaan baru dan

mengesampingkan cara-cara lama yang telah me-

lembaga. Inovasi meliputi penemuan-penemuan

baru yang dibedakan menjadi penemuan

(discove-

ry)

dan penciptaan

(invention).

Kedua hal ini berpe-

ngaruh besar bagi perubahan sosial kebudayaan.

1. Penemuan (discovery)

Discovery

adalah penemuan sesuatu yang baru

yang sebelumnya tidak ada. Penemuan itu biasanya

tidak disengaja atau terjadi secara kebetulan. Mi-

salnya, penemuan kertas penghisap tinta. Kertas

penghisap tinta ditemukan ketika seorang karya-

wan pabrik kertas lupa memasukkan ramuan ter-

tentu ke dalam campuran bahan pembuat kertas.

Setelah kertas jadi, ternyata kertas tersebut dapat

menghisap tinta. Sejak itu dengan sengaja dibuat

kertas penghisap tinta seperti yang kita pakai seka-

rang.

2. Penciptaan (invention)

Invention

adalah usaha yang disengaja dan sung-

guh-sungguh untuk memperoleh hal-hal baru.

Sebelum menciptakan sesuatu barang

biasanya

dilakukan uji coba berkali-kali sampai ditemukan

unsur baru yang benar-benar bagus. Unsur baru

ini kemudian mendapatkan pengakuan dari ma-

syarakat.

Invention

tidak hanya terbatas pada pe-

nemuan teknologi baru, tetapi juga dalam bidang

pemerintahan, hukum, pendidikan, hubungan ke-

luarga, ekonomi, moral, dan sebagainya.

Perlu diingat, bahwa setiap penciptaan baru

selalu berdasarkan pada hal-hal yang sudah ada

atau penemuan sebelumnya. Kemajuan teknologi

saat ini dikembangkan di atas dasar teknologi masa

lalu. Pengetahuan yang kita miliki sekarang meru-

pakan perkembangan dari pengetahuan-pengeta-

huan sebelumnya.

Penciptaan sesuatu yang baru bukan berarti

telah tercipta sesuatu yang sama sekali baru, yang

sebelumnya tidak ada. Misalnya, penemuan pupuk

sintesis didasari oleh pemakaian pupuk k andang

sebelumnya. Begitu pula pemberantasan hama dan

mekanisasi pertanian. Semua itu terjadi berdasar-

kan penemuan-penemuan sebelumnya.

Penemuan baru mengakibatkan berbagai ma-

cam pengaruh bagi kehidupan sosial budaya dalam

masyarakat. Be

berapa bentuk pengaruh akibat ada-

nya penemuan baru tersebut di antaranya sebagai

berikut.



Penemuan baru dalam bidang tertentu menye-

babkan sejumlah perubahan di bidang-bidang

lain dalam waktu yang bersamaan. Dapat dika-

takan bahwa dampak penemuan baru itu me-

mancar ke beberapa bidang lainnya. Misalnya,

penemuan radio menyebabkan perubahan di

bidang pendidikan, pemerintahan, pertanian,

rekreasi, dan sebagainya.



Penemuan baru menyebabkan perubahan-per-

ubahan yang menjalar dari bidang atau lemba-

ga yang satu ke bidang atau lembaga lainnya.

Misalnya, penemuan pesawat tempur memba-

wa pengaruh terhadap metode perang. Negara

yang mempunyai pasukan perang yang kuat

akan disegani negara-negara lain. Akibatnya

negara tersebut akan menjadi negara adidaya

.

Dengan menjadi negara adidaya, sikapnya ter-

hadap negara-negara lain juga akan berubah.



Beberapa jenis penemuan baru dapat mengaki-

batkan satu jenis perubahan. Mi salnya, pene-

muan mobil, kereta api, rel kereta api, telepon,

dan sebagainya memperbanyak pusat kehi-

dupan di pinggir kota yang dinamakan masya-

rakat

suburban.

Gambar 3.1.1

Mobil-mobil yang ada sekarang (bawah)

adalah sebuah hasil penciptaan, usaha yang disengaja dan

berdasarkan hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya

(atas) untuk memperoleh hal-hal baru.

sumber:

GPM.doc

sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar 5

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

89

Black 89

Cyan 89

B. Faktor ekstern

Perubahan sosial budaya juga disebabkan fak-

tor-faktor dari luar masyarakat (faktor eksternal),

antara lain

faktor lingkungan alam, peperangan, dan

pengaruh kebudayaan masyarakat lain

.

aa

aa

a

Faktor lingkungan alam

Faktor lingkungan alam

Faktor lingkungan alam

Faktor lingkungan alam

Faktor lingkungan alam

Perubahan lingkungan alam dapat menyebab-

kan terjadinya perubahan sosial budaya. Sejarah

peradaban manusia membuktikan bahwa banyak

bangsa pemburu-peramu menjadi petani menetap

karena sumber alamnya berkurang dan tidak men-

cukupi lagi untuk kehidupan sehari-hari. Bencana

alam seperti banjir, gempa bumi, letusan gunung

berapi, dan sebagainya juga menyebabkan terjadi

perubahan sosial budaya dalam masyarakat.

Kita ambil contoh bencana gempa bumi yang

disusul dengan tsunami yang melanda wilayah Aceh,

Nias, Sumatera Barat, dan beberapa daerah di Asia

Tenggara akhir tahun 2004. Akibat bencana alam

tersebut banyak perkampungan nelayan yang

tenggelam dan hilang. Penduduk yang selamat dari

bencana pun kehilangan tempat ti nggal. Mereka

mau tidak mau memulai pola hidup baru. Mula-

mula mereka tinggal di tenda-tenda penampungan.

Baru kemudian menyusun rencana untuk memulai

hidup baru. Ada yang kembali menjadi nelayan,

ada juga yang beralih ke profesi baru.

1. Kontak langsung

Kontak langsung antarkebudayaan yang ber-

beda menyebabkan terjadinya pengaruh timbal

balik. Misalnya kontak langsung yang terjadi anta-

ra dua pedagang India dan pedagang Nusantara

menyebabkan masyarakat mengenal dan menga-

nut agama dan kebudayaan Hindu atau Budha.

2. Kontak tidak langsung

Kontak tidak langsung dengan budaya lain bisa

terjadi melalui media massa, baik media cetak mau-

pun media elektronik. Contoh pengaruh perubahan

budaya melalui media massa antara lain perubah-

an pola konsumsi akibat adanya iklan, peniruan mo-

de pakaian, peniruan gaya rambut, peniruan gaya

hidup, dan lain-lain.

3.1.3 Bentuk-bentuk

Perubahan Sosial-

Budaya

Banyak hal yang dapat kita gunakan sebagai

dasar dalam membeda-bedakan bentuk perubahan

sosial. Perubahan sosial dapat berupa suatu kema-

juan

(progress),

atau sebaliknya kemunduran

(re-

gress).

Berdasarkan lamanya waktu, ada perubahan

yang berjalan secara sangat lambat ada pula yang

berjalan dengan cepat. Berdasarkan dampaknya,

ada perubahan yang kecil pengaruhnya ada juga

perubahan yang besar pengaruhnya. Berdasarkan

keinginan masyarakat, ada perubahan yang dike-

hendaki ada pula perubahan yang tidak dikehen-

daki. Berikut ini akan kita bahas bentuk-bentuk per-

ubahan ini satu per satu.

A. Bentuk perubahan sosial dilihat

dari maju atau mundurnya

Ada perubahan yang dapat dilihat sebagai su-

atu kemajuan, namun ada juga perubahan yang

dapat dilihat sebagai suatu kemunduran.

a.a.

a.a.

a.

Perubahan sebagai suatu kemajuan

Perubahan sebagai suatu kemajuan

Perubahan sebagai suatu kemajuan

Perubahan sebagai suatu kemajuan

Perubahan sebagai suatu kemajuan

(progress)(progress)

(progress)(progress)

(progress)

Perubahan dipandang sebagai suatu kemajuan

bila perubahan itu membawa kemajuan bagi ma-

syarakat. Dengan kata lain perubahan yang terjadi

membawa keuntungan bagi kehidupan masyara-

kat. Masyarakat memperoleh kemud ahan-kemu-

dahan melalui perubahan-perubahan yang terjadi.

Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya

manusia akan menghadapi hambatan dan tan-

tangan. Manusia harus berpikir tentang alat atau

cara apa yang harus dipergunakan untuk menga-

tasi tantangan tersebut agar kebutuhan-kebutuh-

an hidupnya dapat dipenuhi. Jadi, dapat dikatakan

bahwa proses perubahan masyarakat dalam arti

progress

adalah proses pembangunan masyarakat.

Gambar 3.1.2

Gempa bumi yang terjadi di Pulau Nias

menyebabkan terjadinya perubahan sosial-budaya

masyarakat sekitarnya.

b.b.

b.b.

b.

Adanya peperangan

Adanya peperangan

Adanya peperangan

Adanya peperangan

Adanya peperangan

Peperangan dapat menyebabkan terjadinya

perubahan-perubahan sosial budaya. Kelompok

yang menang biasanya akan memaksa kelompok

yang kalah untuk menerima budayanya.

cc

cc

c

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Kontak dengan masyarakat dan budaya lain,

baik secara langsung maupun tidak langsung, da-

pat menyebabkan terjadinya perubahan sosial bu-

daya dalam suatu masyarakat.

Sumber: Kompas, 31 Maret 2005.

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

90

Black 90

Cyan 90

Tujuan pembangunan masyarakat adalah untuk

memperbaiki harkat dan martabat hidup manusia

dengan mempergunakan kemajuan ilmu pengeta-

huan. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan

akan menghasilkan kemajuan teknologi. Dengan ke-

majuan teknologi diharapkan manusia lebih bisa

menikmati hidupnya.

Contoh perubahan dalam arti

progress

adalah

listrik masuk desa, penemuan alat-alat transporta-

si, dan penemuan alat-alat komunikasi.



Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan

orang akan penerangan terpenuhi dan Penggu-

naan alat-alat elektronik meringankan peker-

jaan rumah tangga dan memudahkan orang

mendapatkan hiburan dan informasi.



Penemuan alat-alat transportasi memudahkan

orang mengadakan perjalanan dan memudah-

kan proses pengangkutan.



Penemuan alat-alat komunikasi modern seper-

ti telepon dan internet, membuat komunikasi

jarak jauh semakin lancar .

b.b.

b.b.

b.

Perubahan sebagai suatu kemunduran (

Perubahan sebagai suatu kemunduran (

Perubahan sebagai suatu kemunduran (

Perubahan sebagai suatu kemunduran (

Perubahan sebagai suatu kemunduran (

regressregress

regressregress

regress

))

))

)

Perubahan dipandang sebagai suatu kemun-

duran bila perubahan itu membawa pengaruh

kurang menguntungkan bagi masyarakat sehu-

bungan dengan bidang-bidang kehidupan tertentu.

Misalnya, penggunaan traktor dalam pengolahan

tanah pertanian. Penggunaan traktor dalam me-

ngolah lahan pertanian di satu sisi memang meng-

untungkan usaha pertanian. Namun dalam waktu

yang bersamaan, penggunaan traktor mengikis

kebiasaan gotong royong masyarakat desa yang

sudah dijalankan turun-temurun. Dengan traktor

pengolahan sawah dapat dilakukan lebih cepat tan-

pa memerlukan banyak tenaga manusia. Akhirnya

kebiasaan bergotong royong dalam mengolah ta-

nah mulai hilang. Konsekuensinya, gotong royong

sebagai sarana komunikasi dan sarana tatap muka

di pedesaan akan lenyap dan intensitas hubungan

di antara keluarga semakin menyusut.

Demikian pula halnya dengan perkembangan

sarana komunikasi dapat mengurangi intensitas

masyarakat dalam berkomunikasi secara langsung.

B. Bentuk perubahan sosial dilihat

dari lamanya proses perubahan

Dilihat dari waktu yang dibutuhkan, perubah-

an dibedakan menjadi perubahan sosial yang ter-

jadi secara lambat (evolusi) dan perubahan sosial

yang terjadi secara cepat (revolusi).

a.a.

a.a.

a.

Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi)

Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi)

Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi)

Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi)

Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi)

Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara

lambat dan melewati jangka waktu yang sangat

panjang. Dalam evolusi terdapat rentetan perubah-

an-perubahan kecil yang saling mengikuti. Peru-

bahan kecil dalam satu hal diikuti oleh perubahan

berikutnya. Perubahan-perubahan tersebut bisa

saja terjadi karena masyarakat menyesuaikan diri

dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang

timbul seiring dengan pertumbuhan masyarakat.

Perubahan yang terjadi secara lambat dalam

evolusi sulit dilihat. Karena terjadinya sangat lam-

bat, anggota masyarakat yang bersangkutan tidak

menyadari perubahan tersebut. Untuk mengetahui

terjadinya perubahan evolusi dibutuhkan peneliti-

an yang mendalam. Cara untuk melihat terjadinya

suatu evolusi adalah dengan membandingkan kea-

daan masa lalu dengan kenyataan yang ada dalam

masyarakat sekarang ini. Misalnya, perubahan pe-

ranan wanita dalam keluarga. Perlahan-lahan, me-

lalui proses yang panjang peranan wanita dalam

keluarga berubah dari masa ke masa. Dalam ma-

syarakat dahulu, peran wanita dianggap kurang

Gambar 3.1.3

Kemajuan teknologi informasi telah

membawa perubahan pesat dalam bidang pendidikan.

Berbeda dengan zaman sebelumnya, kegiatan belajar

mengajar di kelas dewasa ini memanfaatkan kemajuan

teknologi informasi tersebut.

Sumber: Dokumen Penerbit, 2008.

Gambar 3.1.4

Penggunaan mesin traktor untuk mengolah

lahan pertanian bisa mempercepat pengolahan lahan.

Namun bisa pula mengikis kebiasaan gotong royong.

Dalam arti kedua ini, penggunaan traktor dalam bidang

pertanian bisa dilihat sebagai suatu kemunduran.

Sumber: Suaramerdeka, 4 Agustus 2007.

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

91

Black 91

Cyan 91

penting. Dalam kebanyakan masyarakat zaman

sekarang laki-laki dan perempuan mempunyai per-

an yang sejajar. Kapan perubahan itu terjadi tidak

diketahui dengan pasti.

Perubahan yang terjadi dalam evolusi berjalan

dengan sendirinya, tidak ada yang merencanakan

atau menghendaki. Masyarakat hanya menyesuai-

kan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi

baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan

masyarakat.

b.b.

b.b.

b.

Perubahan yang terjadi secara cepat (revolusi)

Perubahan yang terjadi secara cepat (revolusi)

Perubahan yang terjadi secara cepat (revolusi)

Perubahan yang terjadi secara cepat (revolusi)

Perubahan yang terjadi secara cepat (revolusi)

Revolusi adalah perubahan sosial budaya yang

berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar

atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Ukuran

kecepatan suatu perubahan revolusi sebenarnya

relatif, karena revolusi pun dapat memakan waktu

yang lama. Misalnya, revolusi industri di Inggris

(1760-1850). Meskipun memerlukan waktu yang la-

ma, perubahan sistem produksi tanpa mesin me-

nuju ke sistem produksi menggunakan mesin di

Inggris tetap disebut sebagai sebuah revolusi. Per-

ubahan tersebut dianggap sebagai sebuah revolusi

karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan

masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hu-

bungan antara buruh dan majikan.

Ada revolusi yang direncanakan, tapi ada pula

yang tidak direncanakan. Ada revolusi yang dila-

kukan dengan kekerasan, ada pula yang berjalan

tanpa kekerasan. Contoh revolusi yang dilakukan

dengan kekerasan adalah revolusi Juli di Perancis.

Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan di-

dahului suatu pemberontakan. Misalnya, revolusi

kemerdekaan di Indonesia.

Secara sosiologis, persyaratan-persyaratan

berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi bisa

terjadi.



Ada keinginan dari masyarakat banyak untuk

mengadakan perubahan. Di dalam masyarakat

harus ada perasaan tidak puas terhadap situasi

yang ada. Ketidakpuasan itu menimbulkan kei-

nginan untuk mencapai keadaan yang lebih ba-

ik. Contohnya, Revolusi Perancis.



Ada seorang atau sekelompok orang yang mam-

pu memimpin masyarakat untuk mengadakan

perubahan. Contohnya revolusi di Kuba yang

dipimpin oleh

Fidel Castro

, revolusi kemerde-

kaan Indonesia yang dipimpin para tokoh pe-

mimpin nasional.



Pemimpin harus dapat menampung keinginan

atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian me-

rumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu pro-

gram kerja.



Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Arti-

nya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat

dan dilengkapi dengan ideologi tertentu.



Ada momentum yang tepat untuk mengada-

kan revolusi. Contohnya, revolusi kemerdekaan

yang terjadi di Indonesia. Kemerdekaan meru-

pakan keinginan rakyat Indonesia yang waktu

itu sudah bosan merasakan penderitaan di ba-

wah penjajahan. Hal ini disertai dengan mun-

culnya sosok pemimpin yang dapat menam-

pung aspirasi rakyat serta waktu pencetusan

yang tepat di mana saat itu terjadi kekosongan

pemerintah setelah menyerahnya Jepang kepa-

da Sekutu.

Perubahan dalam revolusi dapat datang secara

tiba-tiba dan sukar diperkirakan akibat-akibatnya.

Revolusi membawa perubahan total dalam sendi-

sendi kehidupan masyarakat seperti perombakan

struktur dan juga sistem nilai-nilai yang berlaku

dalam masyarakat. Di dalam revolusi, bukan saja

sistem pemerintahan, sistem politik, sistem nilai,

dan lain-lain yang dirombak dan diganti, tetapi

juga haluan politik dan pimpinan yang memegang

posisi dalam masyarakat itu ikut diganti. Jadi, da-

lam revolusi telah terjadi pergeseran yang me-

nyangkut semua aspek kehidupan sosial, politik,

budaya, dan ekonomi di dalam masyarakat. Misal-

nya, Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Prokla-

masi kemerdekaan Indonesia dapat dilihat sebagai

sebuah revolusi karena terdapat perubahan besar

di segala bidang kehidupan.

C. Bentuk perubahan sosial dilihat

dari dampaknya

Dilihat dari dampak yang ditimbulkannya per-

ubahan sosial dibedakan menjadi perubahan yang

kecil pengaruhnya dan perubahan yang besar pe-

ngaruhnya.

a.a.

a.a.

a.

Perubahan yang kecil pengaruhnya

Perubahan yang kecil pengaruhnya

Perubahan yang kecil pengaruhnya

Perubahan yang kecil pengaruhnya

Perubahan yang kecil pengaruhnya

Ada banyak perubahan yang terjadi dalam ma-

syarakat. Namun tidak semua perubahan membawa

dampak yang besar dan luas. Inilah yang dinama-

kan perubahan yang kecil pengaruhnya.

Gambar 3.1.5

Para remaja memperagakan mode pakaian.

Perubahan dalam mode pakaian adalah contoh perubahan

yang tidak besar pengaruhnya.

sumber: Femina, 17 Juni 2006.

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

92

Black 92

Cyan 92

Perubahan yang kecil pengaruhnya adalah per-

ubahan yang tidak membawa perubahan berarti

bagi masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat

tidak merasakan dampak perubahan tersebut kare-

na tidak melibatkan perubahan lembaga-lembaga

kemasyarakatan. Termasuk perubahan yang kecil

dampaknya adalah perubahan mode pakaian, mo-

de rambut, dan sebagainya.

b.b.

b.b.

b.

Perubahan yang besar pengaruhnya

Perubahan yang besar pengaruhnya

Perubahan yang besar pengaruhnya

Perubahan yang besar pengaruhnya

Perubahan yang besar pengaruhnya

Di antara banyak perubahan sosial yang terja-

di, beberapa di antaranya memiliki dampak yang

sangat besar dan meliputi wilayah yang luas. Peru-

bahan sosial ini disebut perubahan yang besar pe-

ngaruhnya.

Perubahan-perubahan itu besar pengaruhnya

karena mengubah lembaga-lembaga kemasyara-

katan. Karena lembaga-lembaga kemasyarakatan

berubah, maka dampaknya sangat nyata dalam

masyarakat. Misalnya, perubahan dari masyara-

kat agraris ke masyarakat industri mengubah pola

hubungan kerja, sistem hak milik tanah, hubungan

kekeluargaan, sistem stratifikasi masyarakat, dan

sebagainya.

D Bentuk perubahan sosial dilihat

dari kehendak masyarakatnya

Dilihat dari kehendak masyarakatnya, peru bah-

an sosial dibedakan menjadi perubahan yang di-

kehendaki atau direncanakan dan perubahan yang

tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.

a.a.

a.a.

a.

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

(intended change)

(intended change)

(intended change)

(intended change)

(intended change)

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

adalah perubahan yang telah diperkirakan atau

telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-

pihak yang hendak mengadakan perubahan. Pihak-

pihak yang mengusahakan perubahan ini dinama-

kan pelaku perubahan

(agent of change).

Para pelaku

perubahan tersebut mendapat kepercayaan ma-

syarakat sebagai pemimpin untuk mengubah lem-

baga-lembaga kemasyarakatan.

Sebelum melakukan perubahan para

agent of

change

mempengaruhi masyarakat. Para

agent of

change

telah merencanakan sistem yang teratur un-

tuk mempengaruhi masyarakat. Sistem yang teratur

dan direncanakan ini disebut

rekayasa sosial

(social

engineering)

atau sering pula dinamakan

perencanaan

sosial (social planning)

.

Contoh perubahan yang di-

rencanakan ini adalah lahirnya berbagai peraturan

untuk menata kehidu pan bersama. Misalnya, Un-

dang-Undang Anti Korupsi yang bertujuan menghi-

langkan budaya korupsi dalam masyarakat.

b.b.

b.b.

b.

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak

direncanakan

direncanakan

direncanakan

direncanakan

direncanakan

(unintended/unplanned change)

(unintended/unplanned change)

(unintended/unplanned change)

(unintended/unplanned change)

(unintended/unplanned change)

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau

tidak direncanakan merupakan perubahan yang

terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat

atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat

menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang

tidak diharapkan oleh masyarakat.

Kadang antara perubahan yang dikehendaki dan

yang tidak dikehendaki mempunyai kaitan erat. Con-

tohnya, mekanisasi teknologi pertanian seperti

penggunaan traktor. Perubahan-perubahan ini pa-

da awalnya merupakan perubahan yang dikehen-

daki atau direncanakan. Bagi petani, kemajuan

atau perubahan tersebut sangat menguntungkan,

karena selain menghemat t

enaga, penggunaan trak-

tor juga mempersingkat waktu pengolahan t

anah

dibandingkan dengan membajak menggunakan

kerbau atau sapi. Namun, timbul akibat lain yang

memang tidak dikehendaki masyarakat, seperti

memudarnya semangat kebersamaan atau kego-

tongroyongan warga untuk mengerjakan lahan

pertanian mereka. Selain itu, semakin banyak bu-

ruh tani yang kehilangan pekerjaan karena tenaga-

nya telah digantikan oleh mesin.

3.1.4 Faktor-faktor yang

Memengaruhi Jalannya

Proses Perubahan

Secara garis besar faktor yang memengaruhi

jalannya proses perubahan sosial-budaya dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor pendo-

rong dan faktor penghambat. Dengan kata lain,

terjadinya perubahan sosial-budaya tidak hanya

didorong atau digerakkan oleh faktor tertentu. Ada

juga faktor-faktor penghambat yang tidak bisa

dipungkiri keberadaannya. Faktor pendorong dan

penghambat perubahan diuraikan berikut.

A. Faktor pendorong

Apa saja yang menjadi faktor pendorong terja-

dinya perubahan sosial-budaya?

Soerjono Soe-

kanto (1982)

menyebutkan sembilan buah faktor

yang mendorong terjadinya perubahan sosial.

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.



Kontak dengan kebudayaan lain.



Sistem pendidikan formal yang maju.



Sikap menghargai hasil karya orang dan kei-

nginan untuk maju.



Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang

menyimpang.



Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masya-

rakat.



Penduduk yang heterogen.

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

93

Black 93

Cyan 93



Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-

bidang kehidupan tertentu.



Orientasi ke masa depan.



Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikh-

tiar untuk memperbaiki hidupnya.

B. Faktor penghambat perubahan

sosial

Di samping ada faktor yang mendorong ter-

jadinya suatu perubahan di dalam masyarakat,

terdapat juga beberapa faktor yang menghambat

terjadinya perubahan-perubahan tersebut.

sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Gambar 3.1.6

Anggota masyarakat Suku Wana di pedalaman Sulawesi.

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain atau

keadaan terisolasi merupakan salah satu faktor yang

menghalangi terjadinya perubahan sosial.

Menurut

Soerjono Soekanto

(1982), ada dela-

pan buah faktor yang menghalangi terjadinya per-

ubahan sosial. Kedelapan faktor tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat la-

in. Kehidupan terasing atau terisolasi menye-

babkan suatu masyarakat tidak mengetahui

perkembangan-perkembangan yang terjadi pa-

da masyarakat lain yang mungkin memperka-

ya kebudayaan sendiri.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlam-

bat. Ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat

yang tertutup sehingga pendidikan tidak maju.

3. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi

masa lampau dan cenderung konservatif.

4. Adanya kepentingan-kepentingan pribadi dan

kelompok yang sudah tertanam kuat

(vested in-

terest).



Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi

kebudayaan dan menimbulkan perubahan

pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.



Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing,

terutama yang berasal dari Barat.



Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur

budaya rohaniah, biasanya diartikan dengan

usaha yang berlawanan dengan ideologi ma-

syarakat yang sudah menjadi dasar integrasi

masyarakat tersebut.



Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat

yang cenderung sukar diubah.

RANGKUMAN

1. Tiap masyarakat mengalami perubahan so-

sial. Secara singkat dikatakan bahwa per-

ubahan sosial adalah perubahan dalam bi-

dang hubungan sosial atau perubahan ter-

hadap keseimbangan dalam hubungan so-

sial tersebut. Artinya, yang mengalami per-

ubahan sosial adalah hubungan sosial.

Perubahan sosial memengaruhi keseim-

bangan hubungan sosial.

2. Ada banyak faktor yang menyebabkan ter-

jadinya perubahan sosial. Faktor-faktor ter-

sebut dapat dikelompokkan menjadi faktor

intern dan faktor ekstern. Faktor intern pe-

nyebab perubahan sosial a nt

ara lain demo-

grafi, pertentangan antargo-longan dalam

masyarakat sendiri, pemberontakan atau re-

volusi, dan penemuan

baru. Sem

entara itu,

faktor ektern penyebab perubahan sosial

antara lain peperangan, lingkungan alam,

pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ke-

budayaan masyarakat lain menyebabkan

perubahan sosial karena kontak langsung

maupun kontak tidak langsung dengan ma-

syarakat tersebut. Kontak tidak langsung

menyebabkan perubahan sosial melalui

proses-proses difusi, akulturasi, asimilasi,

sintesa, dan imitasi.

3. Berdasarkan hasilnya ada perubahan dalam

arti kemajuan

(progress)

dan kemunduran

(re-

gress)

. Berdasarkan lamanya waktu proses

perubahan, ada revolusi dan evolusi. Berda-

sarkan dampaknya, ada perubahan yang

kecil pengaruhnya dan ada juga perubahan

yang besar pengaruhnya. Berdasar-kan ke-

inginan masyarakat ada perubahan yang

dikehendaki maupun perubahan yang tidak

dikehendaki.

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

94

Black 94

Cyan 94

I. Lengkapi dengan jawaban yang tepat!

1. Perubahan dalam arti

regress

membawa ke-

munduran bagi masyarakat pada ... .

2. Masyarakat yang warganya terbiasa menja-

lin hubungan dengan orang-orang dari luar

kelompoknya akan menyebabkan masyara-

kat tersebut ... .

3. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial

merupakan perubahan pada lembaga kema-

syarakatan yang memengaruhi sistem sosi-

alnya, tercakup di dalamnya ... .

4. Pada proses perubahan yang tiba-tiba, b en-

tuk interaksi sosial yang berperan adalah ... .

5. Salah satu faktor ekstern penyebab terjadi-

nya perubahan sosial adalah ... .

6. Perubahan sosial yang terjadi secara lam-

bat dan melewati waktu yang sangat lama

di mana terdapat rentetan perubahan kecil-

kecil yang saling mengikuti disebut ... .

7. Pihak-pihak yang mengusahakan perubah-

an sosial dengan jalan membuat suatu pe-

rencanaan atau rekayasa sosial dan mempe-

ngaruhi masyarakat disebut ... .

8. Difusi adalah ... .

9. Sintese adalah ... .

10. Akulturasi adalah ... .

II. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan perubahan so-

sial? Jelaskan dengan memberikan beberapa

contoh!

2. Kemukakanlah 5 faktor yang banyak berpe-

ngaruh dan berperan terhadap diterima atau

ditolaknya suatu unsur baru di masyarakat!

3. Berikanlah masing-masing dua contoh!

a. Pengaruh yang membawa perubahan yang

kecil.

b. Pengaruh yang membawa perubahan yang

besar.

4. Uraikanlah empat jenis unsur yang menye-

babkan kecenderungan masyarakat untuk

bertahan/tidak berubah!

5. Apa saja faktor pendorong perubahan sosial

dalam masyarakat?

6. Apa saja faktor penghambat perubahan so-

sial dalam masyarakat?

III. U njuk Kerja

Berikut ini disajikan sebuah artikel yang sa-

ngat menarik mengenai “Tren Mode: Tampil Baru

Ala Metro”. Dalam kelompok yang terdiri dari 4-

5 orang, bacalah artikel terse-but kemudan disku-

sikan dengan memerhatikan pertanyaan pandu-

an yang tersedia. Hasil diskusimu akan dipresen-

tasikan di kelas. Ingat, teman-temanmu akan me-

nanggapinya. Selamat berdiskusi!

Tren Mode: Tampil Baru ala Metro

Meski Indonesia tidak mengenal musim semi,

namun kita tetap bisa merasakan cerahnya nu-

ansa musim semi lewat tren mode terbaru. Khu-

sus untuk musim semi 2007, Metro Department

Store mengeluarkan koleksi terbarunya yang

bertajuk

Metamorfashion: Discover The New You

.

Jika selama ini kita sering menjadi korban

mode karena terlalu mengikuti arus tren, maka

kali ini Metro mengajak para wanita untuk

mengeksplorasi karakter dirinya yang dituang-

kan dalam cara berbusana. Tetap berkiblat pada

tren musim semi dari pusat mode dunia, Metro

memperkenalkan empat panduan gaya berbusa-

UJI KOMPETENSI

4. Beberapa istilah yang berkaitan dengan per-

ubahan kebudayaan akibat terjadinya kon-

tak antardua budaya atau lebih. Perubahan-

perubahan itu misalnya difusi, akulturasi,

asimilasi, sintese, dan imitasi.

5. Faktor penghambat terjadinya perubahan

sosial: keadaan masyarakat yang terisolasi,

keterlambatan ilmu pengetahuan, sikap ma-

syarakat yang konservatif, kepentingan yang

tertanam kuat

(vested interest),

ketakutan akan

terganggunya integrasi, prasangka terhadap

hal-hal baru, hambatan ideologis, dan tradisi

yang kuat.

6. Faktor-faktor pendorong munculnya peru-

bahan sosial budaya: kontak dengan kebu-

dayaan lain, sistem pendidikan yang maju,

sikap menghargai hasil karya orang dan kei-

nginan untuk maju, toleransi terhadap perbu-

atan-perbuatan yang menyimpang, sistem

terbuka dalam lapis

an-lapisan ma

syarakat,

penduduk yang heterogen, ketidakpuasan

masyarakat terhadap bidang-bidang kehi-

dupan tertentu, orientasi ke masa depan,

nilai bahwa manusia harus senantiasa ber-

ikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

95

Black 95

Cyan 95

na yang bisa disesuaikan dengan karakter pri-

badi Anda.

Bagi pecinta gaya feminin ada pilihan gaya

Purity

yang tetap menampilkan kelembutan na-

mun dipadukan dengan detil yang kreatif. Anda

bisa bermain dengan siluet, aksesoris dan kom-

binasi warna. Sementara itu bagi mereka yang

menyukai gaya kasual namun tetap ingin tampil

girly

, ada gaya

Energy

yang layak dicoba. Kesegar-

an warna musim semi tertuang dalam pilihan

warna cerah dan terang.

Gambar 3.1.7

Sekelompok peragawati sedang memamerkan pakaian

dalam mode terbaru. Mode pakaian yang terus berubah

dalam waktu singkat menuntut sikap tertentu dari

masyarakat dalam memilih, apakah akan mengikuti setiap

mode yang ditawarkan atau tidak.

Sementara itu koleksi

Authentic

mengakomo-

dir kebutuhan wanita bekerja yang selalu

mo-

bile

. Terinspirasi dari perjalanan wisata ke berba-

gai belahan dunia, warna-warna yang ada da-

lam koleksi ini lebih banyak bernuansa tanah

atau hijau pupus yang menenangkan. Terakhir

adalah koleksi

Refinement

yang bernuansa hitam

bagi wanita yang ingin bergaya profesio-nal dan

dewasa.

Sekarang Anda tinggal menyesuaikan gaya

yang sesuai dengan karakter diri dan kelebihan

serta kekurangan tubuh. Tak ada salahnya

menggali sisi lain dari penampilan dan bereks-

plorasi dengan fesyen untuk menemukan diri

Anda yang baru.

Sumber: Kompas Cyber Media (KCM), 20 April 2007.

Pertanyaan Panduan Diskusi

1. Apa yang ditawarkan oleh penulis artikel di

atas?

2. Bagaimana penulis artikel itu mencoba meme-

ngaruhi pembaca untuk membeli pakaian de-

ngan mode dan tren terbaru?

3. Jika kamu dihadapkan pada tawaran sema-

cam itu, apa sikap kamu?

4. Menurut kamu, apakah setiap perubahan mo-

de pakaian harus diikuti? Mengapa kamu ber-

pendapat demikian!

5. Apa usul kamu kepada teman-temanmu yang

selama ini menjadi “korban” mode pakaian?

IV. Menjodohkan

Bacalah baik-baik soal-soal di bawah ini kemudian

carikan jawabannya di kotak yang tersedia di bawah!

1. Perubahan mode pakaian dan gaya rambut.

2. Pembangunan masyarakat, penemuan alat

komunikasi, penerapan alat teknologi di

bidang pertanian.

3. Perubahan sosial yang direncanakan dan

yang dikehendaki oleh masyarakat sendiri.

4. Demografi, pertentangan antargolongan

dalam masyarakat, revolusi, dan penemuan

baru.

5. Proses penyebaran sebuah atau beberapa

unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke

masyarakat lainnya.

6. Perpaduan dua atau lebih unsur kebudaya-

an yang berbeda.

7. Konflik yang terjadi karena generasi tua

ingin mempertahankan tradisi, sementara

generasi muda ingin suatu perubahan

sosial.

Kotak Soal

Kotak Jawaban

Konflik atau pertentangan antargenerasi.

Perubahan sosial sebagai suatu kemajuan.

Intended change

.

Faktor intern terjadinya perubahan sosial.

Faktor pendukung perubahan sosial.

Sintese.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

96

Black 96

Cyan 96

8. Bencana alam atau peperangan yang meng-

hancurkan suatu masyarakat.

9. Faktor penghambat perubahan sosial.

10. Penduduk yang heterogen ya ng memiliki

keterbukaan dan orientasi ke depan.

Difusi.

Perubahan sosial karena faktor eksternal.

Sikap masyarakat yang masih mengagung-

kan adat dan tradisi serta cenderung kon-

servatif.

Perubahan sosial dengan dampak yang

kecil.

h.

i.

j.

g.

V. Refleksi

Coba kamu baca ulang materi mengenai faktor-

faktor ekstern yang menyebabkan terjadinya per-

ubahan sosial, terutama bagian mengenai kontak

langsung dengan masyarakat lain.

Apakah rumah dan lingkungan tempat tinggal-

mu terdiri dari masyarakat dari berbagai kelom-

pok sosial dan suku bangsa? Apa saja hal-hal baik

yang dibawa oleh tetanggamu yang berbeda suku

tersebut? Apa saja hal-hal yang kurang baik yang

dibawa oleh tetanggamu?

Coba tanyakan ke teman-temanmu, bagaimana

pengalaman mereka mengenai hal ini? Apakah

mereka juga punya tetangga yang berbeda suku,

agama, bahasa, atau kebudayaan?

Bagaimana kita semua seharusnya bersikap ter-

hadap orang lain? Apa jadinya jika kamu bersikap

bermusuhan dengan orang lain? Siapa yang akan

dirugikan? Bagaimana kamu bisa mengembang-

kan sikap kerja sama dengan orang yang berbeda

agama, bahasa, dan suku denganmu?

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

97

Black 97

Cyan 97

Pada umumnya masyarakat lebih menyukai

kehidupan mereka berjalan seperti biasa. Sudah

menjadi sifat khas manusia untuk mempertahan-

kan hal-hal yang enak dan nyaman. Karena itu,

hal-hal baru yang dapat menimbulkan perubahan

pada awalnya cenderung ditolak. Di sini kamu

sendiri bisa memberi contoh. Orang tuamu mung-

kin menolak jika kamu meminta sebuah

handphone

baru. Bagi mereka, kamu belum cukup dewasa un-

tuk menggunakan alat komunikasi tersebut. Di sini

kebanyakan orang lupa bahwa alat komunikasi

seperti

handphone

dibutuhkan semata-mata sebagai

alat penghubung antarmanusia dalam berkomuni-

kasi, dan tidak ada hubungan dengan kedewasaan

seseorang. Tentu seorang anak balita tidak mung-

kin menggunakan

handphone

, karena belum mempu

menguasai dan mengoperasikan alat tersebut.

Masyarakat umumnya enggan mengikuti per-

ubahan, terutama perubahan-perubahan sosial

dan budaya yang melibatkan perubahan kebiasa-

an, lembaga sosial, nilai, dan kepercayaan. Meski-

pun demikian, harus dikatakan bahwa tidak semua

hal baru atau perubahan mendapat tentangan seca-

ra luas dari masyarakat. Sebagaim

ana sudah di-

bicarakan dalam Kompetensi Dasar 3.1, masyara-

kat dengan karakteristik tertentu m emang sangat

terbuka pada perubahan. Misalnya, masyarakat

yang heterogen, masyarakat dengan tingkat pendi-

dikan dan kontak sosial dengan kebudayaan lain

sangat terbuka, masyarakat di daerah perkotaan,

dan sebagainya. Sementara itu, masyarakat de-

ngan karakteristik yang cenderung menolak per-

ubahan akan menyebabkan lambat atau tidak

mulusnya sebuah perubahan sosial. Karena per-

ubahan sosial dan budaya tidak bisa dihindari, baik

masyarakat yang terbuka pada perubahan mau-

pun yang cenderung menolak perubahan harus

dapat diakomodasi kepentingannya.

ampung Jambangan di Surabya, empat ta-

hun yang silam, adalah potret kawasan ban-

taran kali pada umumnya. Kumuh dan penuh

Di Jambangan tidak ada lagi sampah yang berte-

baran di mana-mana. Kompos hasil rumah tangga

telah menyuburkan pekarangan w arga. Tugas petu-

gas kebersihan kelurahan pun semakin ringan ka-

rena gerobak cukup diedarkan sekali setiap dua hari.

“Perubahan di Jambangan ini tidak terjadi dalam

semalam,” kata Lurah Nanang Widodo. “Kami ketuk

hati mereka pelan-pelan,” ujarnya. Sampai kini pun

menurut Nanang, belum semua warga sadar akan

pentingnya mengelola sampahdemi kebersihan ling-

kungan. Mengajak warga mengolah sampah secara

mandiri memang tak gampang (

Sumber: Tempo, 26

Februari 2006

).

Diskusikanlah dalam sebuah kelompok kecil!

1. Kutipan di atas menceritakan tentang hal apa?

2. Dalam kisah tersebut, apa yang berubah dalam

hidup masyarakat Kampung Jambangan?

3. Bagaimana masyarakat dalam cerita di atas ber-

sikap terhadap ajakan untuk berubah?

Sumber: Tempo, 26 Februari 2006.

K

sampah bertumpuk di jalan maupun di saluran air .

Akibatnya, banjir menjadi tradisi bila musim peng-

hujan tiba. Tetapi sejak tahun 2005 kampung ini mem-

peroleh penghargaan “Merdeka dari Sampah” dari

Wali Kota Surabaya.

Gambar 3.2.1

Guru dan murid di sekolah pembauran di

Medan. Masyarakat yang terbuka hubungannya dengan

orang dari beragam kebudayaan cenderung menghasilkan

warga yang lebih mudah menerima kebudayaan baru.

sumber: Tempo 22 Agustus 2004.

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

98

Black 98

Cyan 98

Dalam Kompetensi 3.2 ini kamu akan secara

khusus mengenal sikap masyarakat terhadap

setiap perubahan sosial dan budaya. Pemahaman

ini akan sangat berguna untuk mengamati dan

memahami sikap-sikap masyarakat dalam me-

nanggapi setiap perubahan sosial dan budaya.

3.2.1 Lima Faktor Penting

Ada lima faktor yang cukup berperan dan ber-

pengaruh terhadap diterima atau ditolaknya suatu

unsur atau kebudayaan baru. Faktor-faktor terse-

but adalah sebagai berikut.

1. Kebiasaan masyarakat dalam berhubungan

dengan masyarakat lain yang memiliki kebuda-

yaan yang berbeda. Masyarakat yang terbuka

hubungannya dengan orang dari beraneka ra-

gam kebudayaan, cenderung menghasilkan

warga masyarakat yang lebih mudah untuk

menerima kebudayaan asing atau baru. Seba-

liknya, masyarakat yang tertutup lebih sulit

membuka diri dan mengadakan perubahan.

Terbuka dan tertutupnya sebuah masyarakat

tidak harus melalui kontak sosial secara lang-

sung. Akses terhadap media komunikasi juga

menjadi faktor penentu terbuka atau tertu-

tupnya sebuah masyarakat. Daerah-daerah di

mana surat kabar, media televisi, radio, atau

internet sudah bisa diakses akan mudah

mengalami perubahan dibandingkan dengan

daerah-daerah yang sama sekali terisolasi.

2. Suatu unsur kebudayaan baru lebih mudah di-

terima jika tidak bertentangan dengan ajaran

agama yang dianut masyarakat. Hal ini dise-

babkan masuknya unsur kebudayaan tersebut

tidak merusak pranata-pranata yang sudah

ada.

Misalnya, sebuah televisi lokal akan mena-

yangkan film-film

Holywood

dengan tema per-

selingkuhan. Film tersebut baik dan dipuji di

negara-negara Barat, karena menampilkan

sosok perempuan yang kuat dan mampu mem-

balas dendam terhadap perbuatan selingkuh

suaminya. Meskipun film tersebut baik, masya-

rakat belum tentu menerimanya. Masyarakat

yang memiliki nilai agama yang kuat, yang

memahami perselingkuhan sebagai salah (do-

sa) akan menolak film semacam itu. Masyara-

kat bahkan tidak segan-segan memprotes dan

memboikot jaringan televisi yang berani me-

nyiarkannya.

Contoh yang paling nyata dan terjadi di Indo-

nesia adalah penolakan terhadap terbit dan

beredarnya majalah

Playboy

berbahasa Indo-

nesia. Majalah untuk pembaca dewasa yang

terkenal dengan gambar-gambarnya yang se-

ronok ini ditolak masyarakat, karena berten-

tangan dengan nilai-nilai kesopanan dan aga-

ma. Majalah asal Amerika Serikat ini akhirnya

tidak lagi beredar di Indonesia.

3. Corak struktur sosial suatu masyarakat yang

menentukan proses penerimaan unsur kebuda-

yaan baru. Struktur yang otoriter akan sukar

menerima setiap unsur kebudayaan baru, ke-

cuali kebudayaan baru tersebut langsung atau

tidak langsung dirasakan manfaatnya oleh

rezim yang berkuasa.

Misalnya, Myanmar dewasa ini hidup di ba-

wah kontrol dan kendali kekuasaan rezim

militer yang tidak demokratis. Seluruh aktivi-

tas demokrasi seperti demonstrasi, kebebasan

pers, rapat massa, mimbar bebas, bahkan ritual

dan ajaran keagamaan semuanya dikontrol

pemerintah. Wartawan asing tidak boleh se-

enaknya masuk ke negara tersebut. Wartawan

dalam negeri juga tidak boleh mengirim berita

buruk ke luar negeri. Semua pemberitaan harus

seizin dan dikontrol oleh negara. Dalam keada-

an demikian, sulit mengharapkan sebuah per-

ubahan ke arah demokrasi di negara Myanmar.

Hal yang sama juga terjadi di Tibet yang diku-

asai dan dikendalikan sepenuhnya oleh peme-

rintah China. Kepentingan China adalah Tibet

Gambar 3.2.2

Alat-alat elektronik seperti komputer dan

jaringan internet dan lain-lain akan mudah diterima kalau

sudah ada jaringan listrik yang masuk ke dalam lingkungan

masyarakat. Suatu unsur kebudayaan baru lebih mudah di-

terima masyarakat kalau sebelumnya sudah ada

unsur-unsur

kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur

baru tersebut.

Sumber: Tempo, 12-19 Agustus 2001

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

99

Black 99

Cyan 99

harus tetap berada di bawah kekuasaannya.

Sementara rakyat Tibet sendiri ingin memerde-

kakan diri dan membentuk sebuah negara

berdaulat. Perbedaan kepentingan politik se-

macam ini menyebabkan pemerintah dan

milite China tidak segan-segan menindak

dengan keras setiap aksi protes dan kerusuhan

di sana. Pers dan turis asing dibatasi, dan kalau

perlu juga dilarang masuk ke Tibet. Nah, ma-

syarakat yang tertutup dengan penguasa yang

otoriter semacam ini akan menutup diri terha-

dap segala perubahan, terutama yang memba-

hayakan penguasa sendiri.

4. Suatu unsur kebudayaan baru lebih mudah di-

terima masyarakat kalau sebelumnya sudah

ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi

landasan bagi diterimanya unsur baru terse-

but. Misalnya, adanya prasarana jalan yang

bisa dilewati kendaraan bermotor di suatu

daerah terpencil akan memudahkan masuknya

kendaraan-kendaraan bermotor seperti sepeda

motor atau mobil. Masyarakat setempat pu n

akan membeli kendaraan bermotor kar ena

lebih memudahkan mobilitas sosial dibanding-

kan dengan sarana transportasi tradisional

seperti kuda, dokar, dan sebagainya. Demikian

pula halnya dengan alat-alat elektronik seperti

televisi,

VCD/DVD player

, komputer, lemari es,

dan lain-lain akan mudah diterima kalau sudah

ada jaringan listrik yang masuk.

5. Unsur baru yang terbukti mempunyai kegu-

naan konkret dan terjangkau oleh kebanyakan

anggota masyarakat akan mudah diterima. Se-

baliknya unsur baru yang belum terbukti kegu-

naanya dan tidak terjangkau oleh kebanyakan

anggota masyarakat lebih sulit diterima. Pesa-

wat radio dapat diterima dengan mudah oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia. Menga-

pa? Karena pesawat radio memiliki manfaat

yang nyata, yaitu sebagai alat untuk memper-

oleh hiburan dan informasi. Selain itu, keba-

nyakan masyarakat juga memiliki kemampuan

untuk membelinya. Contoh lain adalah pro-

gram listrik masuk desa. Program itu mudah

diterima warga setempat karena masyarakat

bisa tahu manfaat terbangunnya jaringan lis-

trik di daerahnya. Listrik sangat berguna untuk

penerangan dan untuk mengoperasikan alat-

alat elektronik yang dibutuhkan warga masya-

rakat.

Contoh konkret lainnya adalah kebijakan

pemerintah RI mengkonversi atau mengganti

penggunaan kompor minyak tanah dengan

kompor gas. Selama ini masyarakat umumnya

menggunakan kompor minyak tanah untuk

memasak maupun membuka usaha. Sejalan

dengan semakin mahalnya minyak tanah,

pemerintah memutuskan untuk mengubahnya

dengan kompor gas. Tetapi, karena gas tergo-

long mahal, pemerintah meluncurkan program

gas tiga kilogram dengan harga yang sangat

murah. Bahkan pemerintah pun membagi seca-

ra gratis kompor gas dan sebuah tabung berisi

gas. Kebijakan ini dilakukan untuk memper-

cepat proses peralihan dari kompor minyak

tanah ke kompor gas.

Perubahan semacam ini tentu menimbulkan

pro dan kontra. Meskipun demikian, masyara-

kat akan dengan senang hati beralih dari kom-

por minyak tanah ke kompor gas jika perubah-

an ini menguntungkan. Misalnya, memang

terbukti benar, bahwa menggunakan kompor

gas jauh lebih murah dari pada menggunakan

kompor minyak tanah, baik untuk memasak di

rumah maupun untuk kepentingan usaha.

Demikianlah lima faktor penting yang meme-

ngaruhi apakah sebuah masyarakat menerima

atau menolak perubahan sosial. T entu masih ada

faktor-faktor lainnya yang tidak disebutkan di sini.

Kamu sendiri coba mencari dan mendiskusikan

faktor-faktor lainnya yang memengaruhi diterima

atau ditolaknya sebuah perubahan sosial dan bu-

daya. Apakah faktor-faktor tersebut nyata ada

dalam masyarakat?

Gambar 3.2.3

Majalah Playboy asal Amerika Serikat

sempat diterbitkan dalam Bahasa Indonesia untuk beberapa

edisi. Karena diprotes masyarakat luas, kantor redaksi

majalah ini sempat pindah ke Bali sebelum akhirnya tidak

terbit lagi. Ini menunjukkan perubahan nilai-nilai dan

budaya yang diusung majalah Playboy tidak cocok dengan

nilai budaya bangsa Indoensia.

Sumber:

http://www

.gambar

.google.com/majalah

Nah, dengan faktor-faktor tersebut, kamu se-

benarnya sudah memiliki pengetahuan meng-

analisis setiap perubahan yang terjadi dalam

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

100

Black 100

Cyan 100

masyarakat. Coba misanya membaca koran atau

majalah yang memberitakan suatu kejadian di su-

atu daerah. Mengapa masyarakat menolak pemba-

ngunan jalan tol? Mengapa masyarakat menolak

pembangunan reaktor nuklir pembangkit tenaga

listrik? Mengapa masyarakat menolak tempat

pembuangan sampah akhir (TPA)?

Coba pahami berbagai gejala sosial sederhana

itu dengan seperangkat teori sederhana yang su-

dah kamu pelajari di atas. Lakukan pengamatan

sederhana, misalnya dengan membaca koran, ma-

jalah, atau menonton televisi. Setelah itu diskusikan

masalah yang kamu baca tersebut dengan teman-

temanmu. Kemukakan pandangan atau pendapat-

mu mengenai peristiwa-peristiwa tersebut. Jangan

takut untuk berpendapat, karena akan sangat

membantu pemahamanmu sendiri. Mengapa ma-

syarakat menolak tempat perjudian?

3.2.2 Kecenderungan

Masyarakat

Mempertahankan

Kebudayaan

Perubahan sosial dan budaya selain disebabkan

oleh berbagai kebutuhan hidup yang dihadapi, ju-

ga disebabkan oleh pengaruh atau masuknya un-

sur kebudayaan baru atau asing. Ada masyarakat

yang cenderung mempertahankan keadaan sosial

budaya yang sudah ada. Mereka melakukan demi-

kian karena unsur yang mereka pertahankan sa-

ngat berguna bagi masyarakatnya atau berguna

sebagai pedoman hidup bersama. Maka, jika terjadi

perubahan justru akan menggoyahkan keseim-

bangan sistem sosial.

Misalnya, beberapa siswa Sekolah Menengah

Pertama (SMP) membentuk sebuah kelompok te-

man sebaya (peer group). Kelompok ini biasanya

melakukan banyak hal secara bersama-sama, mi-

salnya mengerjakan tugas yang diberikan guru,

melakukan penelitian sederhana, dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, kebiasaan beberapa sis-

wa yang merokok menyebabkan siswa-siswa lain

pun ikut merokok. Mereka bahkan mulai lupa akan

misi awal pembentukan kelompok mereka dan mu-

lai malas-malasan ke sekolah. Mereka juga sering

terlibat tawuran dengan siswa dari sekolah lain.

Tentu masyarakat setempat kecewa dengan

cara hidup mahasiswa semacam ini. Mereka tidak

mungkin akan bisa mengubah cara dan pandangan

hidup masyarakat desa. Masyarakat desa bahkan

mengecam cara hidup mahasiswa ini yang berten-

tangan dengan nilai moral dan agama.

Ini adalah contoh sederhana bagaimana masya-

rakat memilih mempertahankan nilai-nilai sosial

dan kebudayaannya daripada mengikuti perubah-

an cara hidup sebagaimana ditunjukkan para ma-

hasiswa. Di sini tampak sekali kecenderungan kuat

dalam masyarakat untuk mempertahankan

beberapa unsur kebudayaannya dan menolak

unsur-unsur kebudayaan yang berasal dari kebu-

dayaan lain. Unsur-unsur yang dipertahankan ter-

sebut ialah sebagai berikut.



Unsur yang mempunyai fungsi vital dan sudah

diterima luas oleh masyarakat.

Misalnya, sistem kekerab atan pada masyara-

kat suku bangsa Batak Karo dan Batak T oba.

Sistem kekerabatan dan solidaritas kekerabat-

annya mempunyai fungsi yang amat penting

bagi kedua suku bangsa tersebut. Oleh sebab

itu, kedua suku bangsa ini cenderung memper-

tahankan sistem kekerabatan mereka. Suku

bangsa lain di Indonesia pun mengalami hal

yang sama. Kekerabatan memiliki fungsi sosial

sebagai perekat anggota marga. Karena itu, ma-

syarakat akan menolak jika sistem kekerabatan

mereka diganti. Mereka juga akan berusaha

mempertahankan sistem kekerabatan dari

ancaman pengrusakan pihak lain.

Gambar 3.2.4

Sistem kekerabatan dalam tatanan sosial

masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan sangat kuat dan

menjadi pengikat hubungan sosial. Salah satu bentuk

konkretnya adalah tata cara penguburan orang mati.

Sistem sosial seperti akan sulit mengalami perubahan,

kecuali dipaksakan dari luar.

Sumber:

Indonesian Heritage, jilid 9

, 2002.



Unsur yang diperoleh melalui proses sosialisa-

si sejak kecil dan sudah terinternalisasi dalam

diri anggota masyarakat.

Misalnya, makanan pokok masyarakat. Seba-

gian besar anggota masyarakat Indonesia sejak

kecil terbiasa makan nasi sebagai makanan po-

kok mereka. Maka, meskipun beberapa golong-

an masyarakat mengenal makanan lezat dari

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

101

Black 101

Cyan 101

Cina, negara-negara Barat, dan negara-negara

luar lainnya, masyarakat Indonesia tetap mem-

pertahankan nasi sebagai makanan pokok. Me-

reka tidak menggantikan nasi dengan roti atau

jenis makanan lainnya sebagai makanan pokok

sehari-hari.

Hal yang sama juga terjadi dengan beberapa

suku dan masyarakat di luar Jawa. Karena sejak

kecil orang Papua diperkenalkan dan terbiasa

makan Sagu, mereka akan terus mempertahan-

kan jenis makanan ini. Kita akan melakukan

kesalahan jika memaksa masyarakat Papua

mengganti makanan pokoknya dari sagu

menjadi nasi.



Unsur kebudayaan yang menyangkut sistem

keagamaan atau religi.

Seperti kita ketahui, sebagian besar penduduk

Indonesia beragama Islam. Tetapi jauh sebelum

datangnya agama Islam ke Indonesia, agama

Hindu dan agama asli Indonesia telah berkem-

bang. Oleh karena itu, meskipun sebagian besar

penduduk Indonesia sudah memeluk agama

Islam, namun upacara-upacara yang kental de-

ngan tradisi Hindu dan agama asli tetap dija-

lankan. Mis

alnya, kalau salah seorang anggota

keluarga muslim meninggal dunia, pihak kelu-

arga masih mengadakan selamatan untuk al-

marhum pada hari ke-3, hari ke-7, hari ke-40,

hari ke-100, dan hari ke-1000 setelah ia mening-

gal. Kebiasaan membakar kemenyan ketika ada

yang meninggal dunia juga masih dijumpai.

Kebiasaan-kebiasaan ini tidak ada dalam ajar-

an agama Islam, tetapi sebagian umat Islam di

Indonesia tetap melaksanakannya.



Unsur-unsur yang menyangkut ideologi dan

falsafah hidup.

Tiap masyarakat memiliki ideologi dan falsafah

hidup yang dipegang teguh. Misalnya, bangsa

Indonesia, tetap dengan teguh mempertahankan

Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup

bangsa. Beberapa kali ada kelompok, baik yang

datang dari dalam maupun dari luar negeri, ber-

usaha mengganti ideologi

Pancasila dengan ide-

ologi lain. Namun usaha-usaha tersebut tidak

berhasil. Ini membuktikan bahwa Pancasila di-

terima dan dipegang teguh sebagai ideologi bang-

sa.

3.2.3 Kecenderungan

Masyarakat

untuk Berubah

Ada masyarakat yang cenderung memperta-

hankan unsur-unsur kebudayaannya dengan ber-

bagai faktor yang menyebabkan mereka berbuat

demikian. Namun, ada juga yang sebaliknya. Ada

masyarakat yang cenderung berubah dengan alasan-

alasan pendukungnya.

Mengapa demikian? Kenyataan sosial sehari-

hari yang dihadapi masyarakat bukanlah suatu

keteraturan yang kaku dan mutlak. Suatu perubah-

an dapat terjadi karena faktor-faktor yang berasal

dari dalam masyarakat itu sendiri (faktor intern)

maupun faktor-faktor yang berasal dari luar (fak-

tor ekstern) seperti yang sudah kita pelajari pada

Kompetensi Dasar 3.1 di atas.

Kadang, suatu perubahan sosial dan kebuda-

yaan memang dikehendaki oleh suatu masyarakat

sebab kehidupan memang terbuka bagi suatu per-

ubahan dan perbaikan. Ada beberapa faktor yang

mendorong munculnya kecenderungan perubah-

an dalam masyarakat atau kebudayaan, di antara-

nya sebagai berikut.



Rasa tidak puas masyarakat atas keadaan dan

situasi yang ada, sehingga muncul keinginan

untuk memperbaikinya.



Kesadaran akan adanya kekurangan dalam ke-

budayaan sendiri. Kesadaran ini mendorong

masyarakat melakukan berbagai usaha mem-

perbaiki kekurangan dalam kebudayaannya.



Pertumbuhan masyarakat menyebabkan tim-

bulnya keperluan, keadaan, dan kondisi baru.

Karena itu, masyarakat menyesuaikan diri de-

ngan perubahan tersebut.



Ada kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diatasi

dengan sistem kebudayaan yang ada. O

leh se-

bab itu, masyarakat mencari cara baru untuk

mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

Gambar 3.2.5

Ziarah ke kubur adalah salah satu unsur

kebudayaan yang menyangkut sistem keagamaan atau

religi. Kebiasaan ini masih tetap dipertahankan masyarakat

Indonesia di tengah zaman yang berubah.

Sumber:

Indonesian Heritage, jilid 9

, 2002.

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

102

Black 102

Cyan 102



Bertambahnya kebutuhan hidup yang didu-

kung oleh keinginan untuk meningkatkan taraf

hidup lebih sejahtera.



Sikap terbuka dari masyarakat yang bersang-

kutan terhadap hal-hal baru, baik yang datang

dari dalam maupun dari luar, dan sikap toleran-

si terhadap hal-hal yang menyimpang dari ke-

biasaan.

Bagaimana pun, setiap perubahan selalu mem-

bawa serta akibat atau ekses. Ada dua ekses per-

ubahan yang utama, yakni terciptanya integrasi

sosial dan terjadinya disintegrasi sosial. Bagaimana

kedua keadaan ini bisa terbentuk akan diuraikan

berikut.

A. Integrasi sosial

Sebagaimana sudah disinggung dalam materi

Kompetensi Dasar 3.1, setiap perubahan yang dike-

hendaki atau diinginkan oleh masyarakat akan

menghasilkan integrasi sosial. Ini berarti masya-

rakat menyadari bahwa sistem sosial, nilai, adat-

istiadat, norma, atau hukum yang berlaku seka-

rang sudah tidak memadai lagi dan sudah saatnya

diubah. Perubahan yang dikehendaki (

intended

change

) oleh masyarakat sendiri tidak akan menim-

bulkan kekacauan atau disintegrasi sosial. Nilai,

norma, atau tatanan hukum yang baru terbentuk

akan dapat menjadi patokan hidup sosial, sehingga

keharmonisan dan kedamaian segera tercipta,

meskipun perubahan baru saja terjadi.

Misalnya, selama masa kekuasaan Orde Baru,

hak-hak politik warga negara Indonesia sering

diabaikan dan tidak diakui. Atas nama stabilitas

nasional, pemerintah membatasi kebebasan pers.

Pemerintah Orde Baru juga membatasi kebebasan

berbicara, kebebasan berkumpul dan berserikat,

bahkan melarang aksi protes mahasiswa di

kampus-kampus. Keadaan ekonomi yang hancur

Gambar 3.2.6

Kemacetan di kota Bogor . Bertambahnya

jumlah kendaraan dan kebutuhan akan alat transportasi

mendesak diciptakannya sistem dan sarana transportasi

baru. Rasa tidak puas masyarakat atas situasi macet di

jalanan memunculkan keinginan untuk memperbaikinya.

Sumber: Kompas 16 Juli 2003

sejak tahun 1997 menyadarkan rakyat Indonesia

bahwa negara dikelola secara buruk. Bahwa

kehancuran ekonomi terjadi karena praktik politik

yang korup, yang penuh dengan Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme (KKN). Keadaan semacam itu, jika

dibiarkan berlanjut tentu akan menghancurkan

negara Indonesia sendiri. Karena itu, masyarakat

dan mahasiswa kemudian melakukan aksi

demonstrasi dan protes dengan puncak pada

demonstrasi besar-besaran di bulan Mei 1998. Aksi

itu mendesak Presiden Soeharto mundur dari

jabatan.

Lengsernya Soeharto dari kekuasaan yang su-

dah dipegangnya selama 32 tahun dan lahirnya

era reformasi merupakan sebuah perubahan sosial

dan budaya. Perubahan semacam ini dikehendaki

rakyat. Karena itu, disintegrasi negara akan dimi-

nimalisir sampai serendah mungkin. T entunya

stabilitas dan integrasi bangsa dan negara akan

sangat ditentukan juga oleh masalah penegakan

hukum yang pasti dan adil.

Tentunya kita semua mengharapkan agar sega-

la perubahan sosial dan budaya yang terjadi di In-

donesia merupakan perubahan sosial yang dike-

hendaki warga negara. Bahwa dari dalam diri

masyarakat sendiri timbul keinginan kuat untuk

melakukan perubahan dalam kehidupan ber-

bangsa dan bernegara. Perubahan dalam bingkai

semacam ini akan menjadi sebuah proses ke-

budayaan yang bagus, karena mampu merangkum

seluruh lapisan dan golongan masyarakat. Apalagi

Indonesia adalah negara yang plural, di mana ber-

bagai suku, bangsa, dan agama hidup di sini. Per-

ubahan sosial sebagai sebuah proses kebudayaan

akan mampu mengintegrasikan seluruh lapisan

masyarakat dalam bingkai negara kesatuan Repu-

blik Indonesia.

Sebaliknya, perubahan yang dipaksakan hanya

akan menghasilkan kekacauan dan disintegrasi

sosial. Pemaksaan perubahan sosial dapat terjadi

dari dalam masyarakat sendiri karena sekelompok

orang ingin memaksakan kehendaknya. Atau,

pemerintah ingin menguasai seluruh sendiri

kehidupan warga negaranya. Pemaksaan per-

ubahan juga bisa berasal dari luar negeri, terutama

dari negara-negara adikuasa dengan kepentingan

ekonomi dan politik yang ingin diwujudkan di

negara Indonesia.

Masalah perubahan sosial yang menimbulkan

kekacauan atau disintegrasi sosial akan diuraikan

secara singkat di bawah ini. Uraian akan mencoba

menjawab pertanyaan mengapa terjadinya

disintegrasi sosial dan upaya mengatasinya.

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

103

Black 103

Cyan 103

B. Disintegrasi sosial

Perubahan yang dipaksakan dapat menimbul-

kan disintegrasi sosial. Disintegrasi sosial terjadi

ketika unsur-unsur sosial yang berbeda yang ada

dalam masyarakat tidak mampu menyesuaikan

diri satu sama lain. Ketika unsur sosial yang satu

memaksakan diri, maka unsur sosial yang lainnya

akan memberontak atau melawan.

Misalnya, pemerintah merencanakan pemba-

ngunan jalan tol dari sebuah kota ke kota lainnya.

Jalan tol tersebut akan melewati tanah, kebun, sa-

wah, bahkan pemukiman warga. Itu berarti akan

ada penggusuran. Setiap unsur dalam masalah ini

(masyarakat dan pemerintah) saling memaksakan

kehendak. Dengan kekuasaannya, pemerintah

mengerahkan polisi dan tentara untuk mengaman-

kan jalannya penggusuran. Sementara warga ber-

tahan mati-matian dan tidak mau digusur, karena

akan menyengsarakan hidup mereka sendiri.

Tentu keadaan semacam ini akan menimbulkan

disintegrasi sosial. Rakyat bahkan sering berha-

dapan dengan aparat keamanan yang mengguna-

kan kekerasan demi menyukseskan rencana peme-

rintah. Pembukaan jalan tol tentu merupakan se-

buah rencana yang baik, misalnya membuka isolasi

daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Rakyat yang mempertahankan harta kekayaannya

supaya tidak digusur pun merupakan sikap yang

benar. Karena itu, tentu dibutuhkan langkah dia-

log yang persuasif dan saling menguntungkan agar

program pemerintah bisa saling bersintesa dengan

kepentingan masyarakat.

Ini hanya salah satu contoh dari berbagai ke-

mungkinan disintegrasi sosial di negara Indone-

sia. Contoh-contoh lainnya dapat kamu kemukakan

sendiri. Pertanyaan sekarang adalah mengapa ter-

jadinya disintegrasi sosial berhadapan dengan per-

ubahan sosial dalam masyarakat? Paling kurang

ada lima alasan yang mampu menjelaskan perta-

nyaan ini.

1. Tidak adanya persamaan pandangan mengenai

tujuan semula yang ingin dicapai. Misalnya,

masyarakat Indonesia mencita-citakan terben-

tuknya masyarakat yang adil dan makmur

dalam wadah negara kesatuan Republik Indo-

nesia. Ini merupakan kesepakatan awal dan

dinyatakan dalam UUD 1945. Jika ada daerah

atau provinsi di Indonesia yang mendirikan ne-

gara sendiri, tindakan semacam ini akan

menimbulkan disintegrasi nasional.

2. Norma-norma masyarakat mulai tidak ber-

fungsi dengan baik sebagai alat pengendalian

sosial demi mencapai tujuan bersama. Misal-

nya, hukum ditegakkan secara tidak adil meng-

untungkan segelintir orang saja. Orang yang

melakukan tindakan kejahatan dibiarkan be-

bas karena memiliki uang untuk menyogok apa-

rat penegak hukum. Sementara masyarak at

kecil langsung dikenai sanksi. Kalau ini terjadi,

dapat dipastikan bahwa disintegrasi sosial

akan terjadi.

3. Terjadi pertentangan antarnorma-norma yang

ada dalam masyarakat. Sejauh ini memang

belum terjadi di negara kita. Tetapi pada level

yang lebih kecil, misalnya pada masyarakat di

tingkat Rukun Tetangga atau Rukun Warga, hal

semacam ini sangat mungkin terjadi. Misalnya,

ada sekelompok orang yang menganggap mi-

num minuman keras tidak salah. Sementara

masyarakat lainnya menganggap hal itu seba-

gai salah karena bertentangan dengan norma

agama. Akan terjadi kekacauan sosial jika

kedua kelompok masyarakat ini saling memak-

sakan kehendak. Di sini dibutuhkan hukum

yang tegas dan berani mengatakan bahwa mi-

numan keras salah secara hukum atau tidak.

Jika sudah ada kejelasan secara hukum, semua

warga negara harus mentaatinya supaya ke-

adaan harmonis dapat terbentuk dalam ma-

syarakat tersebut.

4. Sanksi yang diberikan kepad pelanggar norma

tidak dilaksanakan secara konsekuen. Aspek ini

memiliki hubungan dengan yang sudah dise-

butkan pada poin 2 di atas. Pada level penye-

lenggaraan negara, penegakan hukum yang ti-

dak adil akan menimbulkan disintegrasi sosial.

Sementara pada level komunitas, sanksi yang

tidak diberikan secara efektif kepada pelanggar

nilai dan norma juga akan menyebabkan terja-

Gambar 3.2.7

Setiap anggota masyarakat harus mentaati

peraturan lalulintas, antara lain menyebrang jalan melalui

jembatan penyebrangan atau zebra cross. Tindakan warga

sebagaimana tampak dalam gambar ini jelas melanggar

norma hukum, karena itu harus ada sanksi yang jelas dan

konsekuen terhadap mereka. Tanpa itu, keadaan kacau dan

disintegrasi sosial dapat terjadi.

Sumber: Kompas 16 Juli 2003

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

104

Black 104

Cyan 104

dinya disintegrasi sosial. Misalnya, ada warga

masyarakat yang mengganggu ketertiban

umum dengan menyetel musik keras-keras

pada malam hari. Tindakan semacam ini tidak

akan dihukum berdasarkan ketentuan hukum

positif negara RI. Masyarakat memiliki meka-

nisme tersendiri dalam “menghukum” tindak-

an semacam ini, mis alnya Ketua RT atau pe-

muka masyarakat menegurnya. Warga masya-

rakat yang lain juga harus patuh pada keten-

tuan bersama, bahwa seseorang tidak boleh

menyetel musik keras-keras pada malam hari.

Keadaan akan jadi kacau jika ada masyarakat

yang ditegur ketika menyetel musik dengan ke-

ras, tetapi warga masyarakat lainnya tidak

ditegur.

5. Tindakan-tindakan warga masyarakat tidak

lagi sesuai dengan norma-norma yang berlaku

dalam masyarakat.

Keadaan yang paling ekstrem terjadi ketika ti-

dak ada seorang pun warga masyarakat yang

taat pada nilai dan norma masyarakat. Keada-

an ini tentu sangat meresahkan. Kekacauan

pasti tidak bisa dihindari. Tentu kita berharap

agar keadaan kacau semacam ini tidak akan

terjadi. Karena itu, kita semua sebagai warga

negara harus mematuhi berbagai nilai dan

norma yang ada dalam masyarakat. Nilai dan

norma tersebut ada untuk menjamin

kelangsungan hidup kita semua sebagai warga

negara.

1. Pada umumnya masyarakat lebih menyukai

kehidupan mereka berjalan seperti biasa.

Hal-hal baru yang dapat menimbulkan per-

ubahan pada awalnya cenderung ditolak.

Tidak semua hal baru atau perubahan men-

dapat tentangan secara luas dari masyarakat.

Beberapa perubahan dapat diterima dan di-

setujui oleh masyarakat.

2. Ada beberapa faktor yang berperan dan ber-

pengaruh terhadap diterima atau ditolaknya

suatu unsur atau kebudayaan baru, yaitu: ke-

biasaan masyarakat dalam berhubungan

dengan masyarakat lain yang memiliki kebu-

dayaan yang berbeda; suatu unsur kebud a-

yaan baru lebih mudah diterima jika tidak

bertentangan dengan ajaran agama yang di-

anut masyarakat; corak struktur sosial suatu

masyarakat yang menentukan proses pene-

rimaan unsur kebudayaan baru; suatu un-

sur kebudayaan baru lebih mudah diterima

masyarakat kalau sebelumnya sudah ada

unsur-unsur kebudayaan yang menjadi lan-

dasan bagi diterimanya unsur baru tersebut;

unsur baru yang terbukti mempunyai kegu-

naan konkret dan terjangkau oleh kebanyakan

anggota masyarakat akan mudah dit

erima.

Sebaliknya unsur baru y

ang belum terbukti

kegunaannya dan tidak terjangkau oleh ke-

banyakan anggota masyarakat lebih sulit

diterima.

3. Ada kecenderungan masyarakat untuk mem-

pertahankan beberapa unsur kebudayaan -

nya dan menolak unsur-unsur kebudayaan

yang berasal dari kebudayaan lain. Unsur-

unsur yang dipertahankan tersebut ialah:

unsur yang mempunyai fungsi vital dan su-

dah diterima luas oleh masyarakat; unsur

yang diperoleh melalui proses sosialisasi

sejak kecil dan sudah terinternalisasi dalam

diri anggota masyarakat; unsur kebudayaan

yang menyangkut sistem keagamaan atau

religi; unsur-unsur yang menyangkut ideo-

logi dan falsafah hidup.

4. Ada beberapa faktor yang mendorong mun-

culnya kecenderungan perubahan dalam

masyarakat atau kebudayaan, di antaranya:

rasa tidak puas masyarakat atas keadaan

dan situasi yang ada; kesadaran akan ada-

nya kekurangan dalam kebudayaan sendiri;

pertumbuhan masyarakat menyebabkan

timbulnya keperluan, keadaan, dan kondisi

baru; ada kesulitan-kesulitan yang tidak da-

pat diatasi dengan sistem kebudayaan yang

ada; bertambahnya kebutuhan hidup yang

didukung oleh keinginan untuk meningkat-

kan taraf hidup lebih sejahtera; sikap terbu-

ka dari masyarakat yang bersangkutan ter-

hadap hal-hal baru.

RANGKUMAN

Bab 3 - Perubahan Sosial Budaya

105

Black 105

Cyan 105

I. Lengkapi dengan jawaban yang tepat!

1. Meskipun banyak makanan asing yang masuk,

masyarakat tetap mempertahankan makanan

pokok mereka. Kecenderungan masyarakat

tersebut untuk mempertahankan unsur yang

... .

2. Masyarakat yang terbuka hubungannya de-

ngan orang dari beraneka ragam kebudayaan,

cenderung menghasilkan warga masyarakat

yang ... .

3. Kadang, suatu perubahan sosial dan kebuda-

yaan memang dikehendaki oleh masyarakat

sebab kehidupan memang ... .

4. Suatu perubahan dapat terjadi karena ... .

5. Suatu unsur kebudayaan baru lebih mudah

diterima masyarakat kalau sebelumnya su-

dah ada ... .

II. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Bagaimana sikap masyarakat berhadapan

dengan perubahan sosial budaya yang terja-

di?

2. Mengapa suatu unsur kebudayaan baru le-

bih mudah diterima jika tidak bertentangan

dengan ajaran agama yang dianut masyara-

kat?

3. Mengapa program listrik masuk desa lebih

mudah diterima masyarakat?

4. Mengapa masyarakat cenderung memperta-

hankan keadaan sosial budaya yang sudah

ada?

5. Sebutkan faktor yan g mendorong mun cul-

nya kecenderungan perubahan dalam ma-

syarakat atau kebudayaan!

III. Unjuk kerja

Kamu sudah memelajari masalah perubahan

sosial dan memahami berbagai konsep sederhana

mengenai perubahan sosial tersebut. Ingat,

perubahan sosial terjadi dalam kehidupan kita

sehari-hari. Karena itu, coba kamu lakukan

“penelitian” sederhana mengenai perubahan

sosial tersebut.

Lakukan penelitian sederhana di sekitar tempat

tinggalmu atau dengan membaca koran, majalah,

internet, dan sebagainya. Manfaatkan semua sa-

rana yang ada.

UJI KOMPETENSI DASAR

Pergunakan poin-poin di bawah ini sebagai

panduan. Setelah itu tulislah hasil penelitianmu

tersebut dan bawalah sebagai masukan dalam

diskusi kelompok. Dalam kelompok, cobalah men-

diskusikan hasil pengamatanmu dan hasil

pengamatan teman-temanmu. Laporkan hasilnya

di kelas dan lakukan diskusi dengan kelompok-

kelompok lainnya.

1. Perubahan yang terjadi secara lambat

a. ..................................................................................

b. ..................................................................................

c. ..................................................................................

d. ..................................................................................

2. Perubahan yang dikehendaki

a. ..................................................................................

b. ..................................................................................

c. ..................................................................................

d. ..................................................................................

3. Perubahan yang tidak dikehendaki

a. ..................................................................................

b. ..................................................................................

c. ..................................................................................

d. ..................................................................................

4. Pertentangan dalam masyarakat

a. ..................................................................................

b. ..................................................................................

c. ..................................................................................

d. ..................................................................................

5. Pertentangan dalam masyarakat

a. ..................................................................................

b. ..................................................................................

c. ..................................................................................

d. ..................................................................................

Setelah semua kelompok selesai mempresen-

tasikan hasil pengamatannya, coba kamu semua

menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apa dampak positif dari perubahan sosial ter-

sebut?

2. Apakah ada dampak negatif yang mengancam

integrasi masyarakat? Sebutkan!

3. Bagaimana cara atau usaha yang harus ditem-

pu untuk mencegah terjadinya disintegrasi

sosial karena perubahan?

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

106

Black 106

Cyan 106

UJI STANDAR KOMPETENSI

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Perubahan yang bersifat progres adalah per-

ubahan yang ... .

a. membawa kemunduran

b. membawa keuntungan

c. menuju perilaku ala masyarakat Barat

d. tidak dikehendaki dan tidak direncanakan

2. Adanya ketidaksesuaian di antara unsur-un-

sur kebudayaan yang saling berbeda sehingga

tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya

bagi kehidupan masyarakat merupakan pe-

ngertian dari ... .

a. perubahan sosial

b. integrasi kebudayaan

c. disorganisasi sosial budaya

d. revolusi sosial budaya

3. Perubahan mode rambut merupakan salah

satu contoh ... .

a. perubahan dengan pengaruh besar

b. perubahan dengan pengaruh kecil

c. perubahan yang dikehendaki

d. perubahan yang tidak dikehendaki

4. Salah satu faktor yang menghambat terjadinya

perubahan sosial budaya adalah ... .

a. sistem pelapisan sosial terbuka

b. sistem pendidikan yang maju

c. orientasi ke depan

d. prasangka terhadap hal-hal baru

5. Perubahan yang sudah direncanakan terlebih

dahulu oleh pihak-pihak yang hendak

mengadakan perubahan sosial disebut ... .

a.

intended change

b.

social change

c.

agent of change

d.

planned of change

6. Proses bertemunya dua kebudayaan atau lebih

yang bercampur menjadi satu disebut ... .

a. difusi kebudayaan

b. asimilasi kebudayaan

c. akulturasi kebudayaan

d. sintesa kebudayaan

7. Masyarakat selalu mengalami perubahan

meskipun tingkat kecepatannya berbeda-beda.

Keadaan ini menunjukkan bahwa masyarakat

bersifat ... .

a. statis

c. stagnan

b. dinamis

d. permanen

8. Berikut ini contoh perubahan yang direncana-

kan, yakni ... .

a. revolusi industri

b. mode pakaian

c. pembangunan desa

d. evolusi masyarakat

9. Salah satu faktor dari luar yang menyebabkan

perubahan sosial budaya adalah ... .

a. konflik dan revolusi sosial

b. perubahan jumlah penduduk

c. perubahan lingkungan alam

d. pergeseran nilai dan norma masyarakat

10. Perubahan sosial di kota terjadi lebih cepat

dibandingkan dengan di desa. Hal ini terjadi

karena di kota ... .

a. penduduknya homogen

b. cepat menerima pengaruh luar

c. mobilitas sosial kecil

d. keyakinan agamanya berlainan

II. Jawablah dengan singkat!

1. Mengapa perubahan sosial terjadi dalam

masyarakat?

2. Jelaskan 3 faktor eksternal penyebab terjadinya

perubahan sosial dalam masyarakat!

3. Mengapa perubahan sosial dapat menyebabkan

disintegrasi sosial? Sebutkan dua contoh!

4. Apa yang dimaksud dengan unsur dinamika

dalam perubahan sosial?

5. Sebut dan jelaskan faktor-faktor penghambat

perubahan sosial!